Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah,
Bapak ibu guru beserta staff yang saya hormati
Serta, anak-anakku yang saya cintai
Pertama dan yang paling utama mari kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada upacara hari ini. Dan tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat sampai para pengikutnya hingga yaumil kiamah nanti.
Pada hari yang berbahagia ini izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk menyampaikan sepatah dua patah kata untuk meyampaikan amanat pada upacara hari ini.
Belajar adalah sebuah proses untuk memahami atau mencari tahu sebuah hal yang belum kita ketahui untuk menemukan kebenaran sebagaimana mestinya. Belajar akan lebih menyenangkan jika pembelajar (orang yang belajar) menghayati apa yang dipelajarinya.
Contoh kasus:
Ketika seseorang tertarik pada suatu hal, misalnya ingin bisa memainkan gitar. Apa yang akan dia lakukan? Ya, tepat sekali. Dia akan belajar gitar. Sebelumnya, mungkin dia akan menghayati setiap nada yang dihasilkan gitar tersebut, dan memperhatikan orang yang memainkan gitar itu dengan saksama.
Mengapa demikian? Karena ia mempunyai sebuah motivasi dan keinginan yang kuat untuk bisa bermain gitar sampai mahir. Dengan itulah yang membuat saya yakin, Pada suatu saat nanti dia akan mahir dalam bermain gitar.
Contoh kasus tersebut berlaku juga ketika kamu sedang belajar di kelas. Pada saat kamu mempunyai ketertarikan atau sebuah minat untuk mempelajari suatu mata pelajaran, seperti misal kamu menyukai pelajaran matematika, maka dalam diri kamu akan muncul motivasi yang besar, sehingga kamu akan berusaha menghafalkan rumus-rumus matematika dan melatih diri dengan mengerjakan soal-soal perhitungan. Betul, kan?
Jadi, sangat jelas. Motivasi itu memiliki peran dan fungsi yang penting dan baik dalam rangka meningkatkan semangat untuk mencapai keberhasilan (kesuksesan) dalam segala hal, termasuk dalam meraih prestasi, baik di sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.
Saya yakin kamu adalah anak yang cerdas. Oleh karena itu, temukan apa yang “lebih” dari dirimu, fokus-lah pada hal tersebut, dan jadikan itu sebagai “batu loncatan” untuk meraih prestasi. Jangan ragu dengan apa yang kamu kerjakan selama itu baik dan benar.
Demikian yang bisa saya sampaikan akhiru Kallam WaBillahi Taufik Walhidayah Wassalamu ‘Alikum Warohmatullohi Wabarokatuh..